Gerbang Baru Nusantara. Teluk Lamong

Written by Akhyari Hananto Administrator at GNFI
Share this
0 shares
Comments
0 replies

Suasana aktvitas bongkar muat di Terminal Laut Teluk Lamong, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur (Antara/Zabur Karuru)

Pelabuhan penting sebagai pintu masuk dan keluar komoditas perdagangan baik antar pulau maupun antar negara. Berkat pelabuhan yang efektif, geliat ekonomi nasional pun makin melesat dan pada gilirannya mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Di dalam konteks itulah Terminal Teluk Lamong dibangun. Pelabuhan khusus kapal niaga di perbatasan Surabaya dengan Gresik ini menjadi pintu baru untuk menggenjot roda perekonomian nasional.

Sebagai contoh, kegiatan bongkar muat pupuk. Pupuk yang datang melalui pelabuhan kemudian dikirim kepada petani. Berkat pupuk yang tiba tepat waktu, sawah dapat diolah tepat waktu dan padi yang dihasilkan pun maksimal.

Bukan hanya itu, banyak komoditas lain yang penting buat kebutuhan hidup kita sehari-hari masuk dari pelabuhan.

Agar pasokan barang-barang tersebut tidak terlambat tiba dan harganya tetap terjangkau, maka pelabuhan pun harus efisien dan efektif. Sebab komponen biaya muat dan bongkat pun masuk dalam harga jual akhir produk barang yang bersangkutan.

Suasana aktvitas bongkar muat di Terminal Laut Teluk Lamong, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/5). (Antara/Zabur Karuru)

Terminal Teluk Lamong yang pembangunan selesai pada pertengahan 2014 berdiri di atas lahan seluas 40 hektar. Sebanyak 1,5 Juta TEUs dapat ditampung dalam waktu bersamaan. Untuk memprosesnya diterapkan metode semi otomatis. Metode yang meminimalkan peran manusia di lapangan, baik untuk mengangkat barang dari kapal hingga menyusun dan mendatanya, terbukti mampu menekan biaya operasional serta mencegah kecelakaan kerja.

Efisiensi dalam operasional adalah keunggulan yang belum dimiliki oleh pelabuhan-pelabuhan besar lain di Indonesia. Ini merupakan potensi yang dapat ditawarkan kepada para pelaku usaha, eksportir dan importir, agar memproses barang melalui Terminal Teluk Lamong.

Biasanya proses bongkar muat 22 box per jamnya, kini dengan semi otomati bisa 30 box per jam. Selain itu lebih safety, kalau safety tinggi maka produktivitas meningkat.

Terminal Teluk Lamong dibangun di perairan perbatasan antara Surabaya dengan Gresik. Berdiri di atas lahan 40 hektar yang sebagian besar di antaranya adalah lahan reklamasi, jumlah peti kemas yang dapat ditampung mencapai 1,5 Juta TEUs.

Bukan hanya peti kemas dan komoditas curah dapat diproses secara efisien di pelabuhan yang pembangunannya dimulai pada 2010 silam. Pelabuhan ini dibangun untuk mengantisipasi lonjakan beban bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan Tanjung Priok, Jakarta.
Antaranews.com

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ