Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan Yogyakarta sebagai provinsi dengan indeks integritas tertinggi untuk Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas dan sederajat. Artinya, Yogyakarta dinilai sebagai provinsi terjujur dalam melaksanakan UN SMA/sederajat.

Menurut Anies, indikasi kecurangan UN SMA di Yogyakarta hanya satu persen. Sementara enam provinsi lain yang dinilai kecil indikasi kecurangannya antara lain Bangka Belitung (4,5 persen), Kalimantan Utara (11,6 persen), Bengkulu (12 persen), Kepulauan Riau (14 persen), Gorontalo (20 persen), dan Nusa Tenggara Timur (20,4 persen).

Namun Mendikbud belum mau mengumumkan provinsi dengan indeks integritas buruk. Ia akan mengirimkan indeks integritas tersebut ke gubernur lebih dulu, baru mengumumkannya ke publik.

"Etikanya begitu, tetapi nanti akan diumumkan. Selama ini indeks integritas ada, tapi belum pernah diumumkan ke publik. Ini yang membuat republik ini langgeng dengan praktik korupsi. Faktanya, kecurangan didiamkan," kata Anies.

Nantinya Anies akan mengimbau provinsi-provinsi dengan indeks integritas rendah untuk meningkatkan kejujuran di daerahnya. "Kemendikud punya banyak program. Mereka akan sulit mendapatkan program bila tidak menunjukkan perubahan yang lebih baik," kata dia.

Daerah dengan indeks integritas buruk pada tahun lalu pun tidak mengalami perubahan signifikan pada tahun ini.

Sebagai catatan, tidak semua daerah dengan indeks integritas baik meraih nilai yang tinggi. "Nilai rata-rata UN di NTT tidak tinggi, tetapi indeks integritasnya tinggi," kata Anies.

Indeks integritas ini akan digunakan untuk perbaikan di masing-masing daerah. "Sekarang kami mau mulai lakukan revolusi mental. Universitas pun telah menerima data indeks integritas ini," ujar Anies.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam berencana untuk mengirimkan hasil indeks integritas itu ke para gubernur, Senin pekan depan (18/5). "Setelahnya akan diumumkan ke publik soal indeks integritas secara keseluruhan. Namun kami tidak akan mengumumkan sekolah karena tidak mau mencoreng atau memojokkan sekolah tertentu," kata dia.

Kemendikbud juga mengamati pola jawaban siswa untuk mengukur indeks integritas, misalnya apakah ada keseragaman pola jawaban di sekolah-sekolah tersebut sehingga dari situ bisa diukur tingkat kecurangan antarsiswa. (obs)

(CNN Indonesia)
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook
READ NEXT
BACK TO TOP