Kuliner Papua: Kuliner Unik Kaya Rasa

Published by Farah Fitriani Editor at GNFI
Share this
0 shares
Comments
6 replies

Sebagai negara kepulauan besar yang berada di dekat garis khatulistiwa, Indonesia adalah surga atas kuliner yang bermacam-macam. setiap daerah dari ujung ke ujung memiliki keunikan masakan khas daerahnya masing-masing yang pastinya sangat menarik untuk disimak. jikalau Sumatra Utara terkenal dengan Bika Ambon, Jawa Barat dengan Batagor, maka bagaimana dengan provinsi Papua?

Provinsi Papua terletak di ujung timur Indonesia dan merupakan provinsi terbesar di tanah air. Provinsi yang memiliki beragam suku asli ini memiliki ragam kuliner unik yang dapat memanjakan lidah kita. berikut beberapa diantaranya.

1. Papeda Papua

Papeda khas papua ini adalah makanan yang berupa bubur sagu khas Papua. Papeda biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit. Makanan khas papeda berwarna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar. Di dalam makanan ini terdapat serat yang banyak, rendah kolesterol dan bernutrisi.
papeda
Di berbagai wilayah pesisir dan dataran rendah di Papua, sagu merupakan bahan dasar dalam berbagai makanan. Sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola, menjadi sajian yang paling banyak dikenal di berbagai pelosok Papua, khususnya dalam tradisi kuliner masyarakat adat di Kabupaten Mappi, Asmat, hingga Mimika. Papeda merupakan salah satu sajian khas sagu yang jarang ditemukan. Antropolog sekaligus Ketua Lembaga Riset Papua, Johszua Robert Mansoben, menyatakan bahwa papeda dikenal lebih luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari.

2. Ikan Bungkus Khas Papua

ikan bungkush

Ikan bungkus khas papua ini dibuat dari dua bahan yaitu ikan laut dan daun talas sebagai bahan untuk membungkusnya. Bumbu khasnya rempah yang digunakan pun hanya garam untuk memberikan rasa asin dan untuk menghilangkan getah pada daun talas yang digunakan. Bahan dan bumbunya sedikit dan cara membuatnya pun sangat sederhana dan mudah. Dalam pembuatanya pertama bersihkan ikan kemudian dimasukkan kedalam daun talas dan ditutup. terakhir dibakar diatas api kecil hingga masak. Kalau sudah masak ya diangkat dan langsung disajikan saat hangat.

3. Aunu senebre
Aunu-Senebre

Aunu senebre ini dibuat dari bahan dasar ikan teri nasi yang dicampur dengan irisan daun talas. Makanan ini memiliki tekstur yang tidak kering. Daun talas yang diiris juga menambah rasa gurih dari aunu senebre. Di Papua makanan khas ini biasanya disantap dengan sepiring papeda atau umbu-umbian.

4. Ikan Bakar Manokwari Khas Papua

ikan-bakar-manokwari
Ikan bakar manokwari ini merupakan makanan khas masyarakat manokwari, Papua. Ikan bakar ini biasanya menggunakan ikan tongkol. Kalau biasanya, Anda menemuki ikan bakar dengan bumbu kecap. Dalam penyajian makanan ini cukup berbeda dengan daerah lainya. Ikan bakar ini mempunyai rasa yang gurih ditambah dengan siraman sambal.

5. Sate Ulat Sagu Khas Papua

5 Makanan Khas Papua Yang Terkenal
sateulatsagu
Yang terakhir Yaitu sate ulat khas papua, sate ini berbahan dasar ulat sagu sebesar jempol orang dewasa ini biasanya diambil dari hutan. Ulat ini dihasilkan dari pohon sagu yang batangnya dibiarkan hingga membusuk. Ulat sagu dapat dimakan mentah ataupun dimasak. Agar terasa mantab, masyarakat Papua biasanya mnyantap ulat sagu bakar sebagai camilan. Sate ulat yang disebut-sebut memiliki tekstur seperti ayam ini kenyal, gurih dan juga tinggi protein. Sate ini layak dicoba bagi anda yang berjiwa petualang.

sumber: Wikipedia

Published by Farah Fitriani Editor at GNFI

a single young woman full of spirit in making a better Indonesia. an undergraduate student in Faculty of Law, Padjadjaran University, Bandung, Indonesia who is now being an exchange student in Rikkyo University, Tokyo, Japan. english teacher and a lecturer's assistant at College of Business, Rikkyo University. you can contact her by mentioning @farafit in twitter or adding farahfitrianifaruq to have a little chitchat via GTalk.

 
0 comments
  Livefyre
  • Get Livefyre
  • FAQ