Hanyaterra : Suara Tanah Jatiwangi
Oleh : Asro Sikumbang Minangkabau (Asro Suardi)
Tanah Jatiwangi.
Sebagai Unsur Kehidupan dan Sumber Kehidupan Masyarakat Jatiwangi.
26 April 2015 di Pabrik Genteng Super Fajar, Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Alunan instrument tanah mengalun menandakan sebuah janji tanah berani sebagai bentuk ungkapan yang menjadi tajuk peluncuran album untuk merayakan tahun tanah bagi warga Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Merayakan tanah sebagai sebagai salah satu unsur utama kehidupan, Tanah tidak harus dimiliki, tetapi semangat tanah sebagai sumber kehidupan yang harus dimiliki. Album Janji Tanah Berani merangkul dan menyampaikan harapan pemuda Jatiwangi untuk tanah Jatiwangi yang lebih baik. Lirik yang menyampaikan dan memiliki makna kehidupan, lingkungan harapan dan janji warga Jatiwangi. Selain didukung penuh oleh hampir 200 warga Jatiwangi untuk menyampaikan suara – suara tanah. Peluncuran album ini juga didukung penuh oleh Pabrik Genteng Tradisional Brujul Wetan Jatiwangi. Pabrik genteng tradisional ini dimiliki oleh Didi Rosadi yg berani menyediakan waktu selain bisnisnya untuk membuat panggung dan meluangkan waktu untuk meluncurkan album janji tanah berani. Dukungan yang dilakukan warga dan pabrik genteng tradisional brujul wetan adalah Jatiwangi dan segala yang terdapat didalamnya adalah kepemilikan bersama dan suatu bentuk kebersamaan untuk Jatiwangi yang lebih baik ke depannya.

Peluncuran Album Janji Tanah Berani di Pabrik Genteng Super Fajar, Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Oleh kelompok music kolektif keramik dari Jatiwangi "HANYATERRA"
(Dokumentasi Oleh : Verdyan Wijaya)
Album ini merupakan sebuah proses karya dari pemuda yang lahir dan besar dari tanah dan pembuatan genteng di Jatiwangi yang saat ini masih tetap sebagai sentra genteng di Indonesia. Tedi En (vocal,gitar,ocarina), Iwan Maulana (Bas, Backing Vockal), Ahmad Thian (Sadatana /percussi - vocal scream) dan additional team yaitu Rizal Nugraha (Ocarina, Back Vocal), Kiki (Percussi Melody Kreweng, Hong dan Mangkuk), Rian (Ocarina dan Back Vocal) dan Asep (Pimpinan Produksi Ocarina dan Back Vocal).
merupakan pemuda Jatiwangi yang menjadi penggerak kelompok music kolektif keramik dari Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Bersemangat mengelola tanah Jatiwangi, membuat gitar dan bass dari genteng, membuat alat music keramik (tanah liat) seperti Tambur gerabah, oktarina, piring keramik, gamelan genteng, ceramic bowl, kereweng, sadatana pun menjadi teman baik dalam mencipta musik dan sebagai bentuk mencoba membangun tradisi baru lewat budaya keramik. Sebagai sebuah kerja budaya yang lahir dari potensi dan kekayaan Jatiwangi. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok music kolektif keramik HANYATERRA.
Sampul Album "Janji Tanah Berani" Hanyaterra
Hanyaterra merupakan salah satu dari 5 konsorsium yang terbentuk dan terdapat dalam divisi konsorsium music keramik yang merupakan bentuk kerja Jatiwangi Art Factory sebagai Komunitas Nirlaba yang bergerak dalam kajian lokal kehidupan pedesaan melalui aktivitas seni dan budaya. Divisi ini tediri dari group music genteng, genteng perkusi, people clay, jatiwangi kids dan Hanyaterra. Dan Hanyaterra yang focus dalam mengemas dan bergerak pada bebunyian sehingga menjadi penggerak dalam membangun muara group music keramik. Musik genteng lahir pada tahun 2007, dan Hanyaterra lahir pada tahun 2009. Kemudian diiringi dengan lahirnya Festival Musik Keramik pada tahun 2012 yang pertama kali dan satu – satunya di dunia yang berasal dari Jatiwangi.Festival Musik Keramik 2012, Jatiwangi
Konon katanya di masa lampau ada tradisi dalam suluk yang dimainkan sebelum wayang dimulai yaitu sang dalang Ki Dalang Sura selalu meminta segumpal tanah Jatiwangi, ia memerasnya secara seksama dan hati-hati hingga membentuk seperti umbi-umbian kemudian meniupnya, lalu keluarlah suara lembut nan melolong, alat ini juga dipercaya memiliki kekuatan menyembuhkan, setelah diperdengarkan alunan alat ini. Dengan keyakinan atas kekuatan yang menyembuhkan, Hanyaterra mencoba membangun tradisi baru lewat musik keramik, sebuah kerja budaya di Jatiwangi. Seperti yang diikrarkan oleh 2000 Warga Jatiwangi dalam Festival Musik Keramik pertama pada tahun 2012. Dimana Warga dan Jatiwangi Art Factory sebagai penggerak berikrar mempertahankan kebudayaan tradisi, penghormatan kepada para pendahulu, semangat menjaga kebersamaan, semangat untuk berkarya,mempersiapkan diri untuk kemajuan Jatiwangi di masa depan yang lebih baik.Suasana Pabrik Genteng Jatiwangi. Sentra Produksi Genteng Indonesia dan kabarnya terbesar di Asia Tenggara.
Genteng Atap Rumah Tanah Liat Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
Hanyaterra merupakan sebuah bentuk hasil karya kreatif yang berinovasi dan menjadi bentuk baru dalam ranah music Indonesia. Pengalaman saya menikmati Hanyaterra secara langsung adalah Hanyaterra sebagai sebuah music yang baru dan sangat berbeda dari music yang sedang berkembang saat ini di Indonesia. Kelompok kolektif ini memberikan alunan bunyi yang berasal dari bahan dasar tanah. Ketika keramik berbunyi dalam ragam bentuk alat music. Diiringi dengan lirik yang tetap menyentuh nilai – nilai luhur pendahulu dan kebudayaan serta tetap berusaha menjadi sebuah kebudayaan yang fleksibel yang mampu berbaur dalam perkembangan zaman. Alunan nada keramik dan lirik yang pernah saya saksikan secara langsung kemudian diluncurkan dalam bentuk album dalam rangka tahun tanah bagi warga Jatiwangi. Album Janji Tanah Berani terdiri dari tracklist Hiden Sound #1, Hiden Sound #2, “Hulu Hilir” menuntun kita untuk menjalani hidup dengan berani di lingkungan yang sudah makin tidak nyaman. “Hanya Tanah” mempertegas tanah bukan soal kepemilikan tetapi kebersamaan. “Hari Berjari” adalah harapan warga Jatiwangi untuk bisa terus berdaya di tengah deru laju pembangunan. “Haleuang Taneuh” menuntun lamunan atas tanah yang kita pijak, tanah yang menghidupi kita. Dalam perjalannya Hanyaterra saat ini telah perlahan melangkah dalam ranah music Indonesia. Hanyaterra telah tampil dalam berbagai rangkaian kegiatan baik Nasional maupun Internasional. Kegiatan yang telah dilakukan Hanyaterra adalah tampil dalam Kick Andy 2011, konser Java Jazz tahun 2010,2012 dan 2014, Festival bambu Nusantara 2010-2011-2014 di Bandung dan Jakarta, Bazar Desa Jatisura (Jatiwangi) 2010,2011,2012,2013,2014, Hari Aids Dunia 2014 di Jakarta, Liputan 6 SCTV, Polandia Tour 2014,Performance dalam DocuKids Festival di Kota Solok Sumatera Barat, Karya Jurnalis Anti Korupsi 2015 di Jakarta, Konser Peluncuran Album Janji Tanah Berani 26 April 2015 di Pabrik Genteng Super Fajar,Jatiwangi,Majalengka Jawa Barat. Dan Hanyaterra terlibat dalam kegiatan seni rupa seperti menjadi pemateri workshop music genteng (tanah) di Pelaksanaan PP Pon Cibubur 2014 dan ikut sebagai peserta pameran keramik Galeri Nasional Jakarta pada tahun 2013 dan 2014 dan Menjadi mentor workshop alat music tanah (genteng) di Sekolah Alam Cikeas , Bogor. . Didasari oleh persamaan maksud dan tujuan yang berhubungan dengan alam. Selain itu kehadiran Hanyaterra di Sekolah Alam Cikeas merupakan upaya Sekolah Alam Cikeas (www.seacikeas.com) untuk mengembangkan program musik tanah yang telah menjadi keseharian Hanyaterra. Hal ini menandakan Hanyaterra telah dikenal dan memperkenal serta membawa nama harum Jatiwangi di kancah nasional dan Indonesia ke ranah Internasional. Jatiwangi Art Factory, Hanyaterra dan Masyarakat Jatiwangi adalah bentuk keinginan bersama dalam berikrar mempertahankan kebudayaan tradisi, penghormatan kepada para pendahulu, semangat menjaga kebersamaan, semangat untuk berkarya,mempersiapkan diri untuk kemajuan Jatiwangi di masa depan yang lebih baik. Dimana hal ini dilatarbelakangi banyaknya terjadinya pengangguran, maraknya terjadi pengangguran,menurunnya kinerja pabrik genteng di Jatiwangi sebagai sentra genteng yang kabarnya terbesar di Asia Tenggara dan juga didasari perubahan landscape Jatiwangi yang marak dengan pembangunan seperti pabrik, mal, dan bandara. Dalam pandangan saya, upaya yang dilakukan oleh Jatiwangi Art Factory (JAF), Hanyaterra dan Masyarakat Jatiwangi berupaya untuk mempertahankan Tanah mereka sebagai potensi yang sangat berarti. Tanah sebagai sumber kehidupan bukan soal kepemilikan, tetapi tanah Jatiwangi yang dikenal sebagai sentra produksi genteng di Indonesia merupakan sebuah potensi yang harus dipertahankan ditengah arus perkembangan zaman. Dari tanah masyarakat Jatiwangi dapat bertahan, berkarya dan dikenal oleh masyarakat luas. Dan hanyaterra menyampaikan alunan nada dan lirik “bunyikan tanahmu”. Saya dapat mengambil kesimpulan dari upaya yang dilakukan dan terjadi di tanah Jatiwangi. Sebuah pesan yang bisa menjadi contoh untuk masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Bahwa kita terlahir disebuah bangsa yang memiliki potensi yang sangat besar, berupaya mempertahankan dan mengelola potensi bangsa kita sebagai bangsa yang besar dengan berbagai keragaman yang tidak dimiliki oleh bangsa lain adalah mempertahankan kebudayaan tradisi, penghormatan kepada para pendahulu, semangat menjaga kebersamaan, semangat untuk berkarya,mempersiapkan diri untuk kemajuan masa depan yang lebih baik. Sehingga kita mampu menjadi bangsa yang memiliki jati diri sendiri dan dikenal dunia sebagai bangsa yang besar dengan kekayaannya sendiri. Kata Kunci : Jatiwangi, Jatiwangi Art Factory (JAF), Hanyaterra Sumber Data : 1. Percakapan Via Online Asro Sikumbang Minangkabau dengan Ahmad Thian (penggerak dan personil Hanyaterra) 2. Wikipedia/Jatiwangi, Majalengka 3. Wikipedia/Jatisura,Jatiwangi,Majalengka 4. http://www.sorgemagz.com/?p=5840 5. http://tembi.net/hanyaterra-meluncurkan-album-%E2%80%9Cjanji-tanah-berani%E2%80%9D 5. https://jatiwangiartfactory.wordpress.com/ Sumber Foto : 1. Dokumentasi Peluncuran Album Janji Tanah Berani oleh Ahmad Thian 2. arsip.tembi.net 3. fjb.kaskus.co.id
Advertisement Advertise your own

0 Komentar
READ NEXT
BACK TO TOP