Para Penjaga Kelancaran KAA
Perayaan ke 60 Konferensi Asia Afrika mulai mendekati akhir. Acara terakhir yang melibatkan kepala negara adalah napak tilas yang berlangsung Jumat 24 April 2015 kemarin di Jalan Asia Afrika, Bandung. Sejauh ini, semua acara berjalan dengan lancar berkat kerjasama berbagai pihak dan penyelenggara, seperti Kementerian dan Pemkot Kota Bandung. Akan tetapi, ada beberapa pihak krusial yang sepertinya terlupakan dari rasa terima kasih kita.
1. Tukang bersih – bersih di sepanjang kota Bandung
Orang pertama yang paling layak diapresiasi atas kesuksesan KAA 2015 di Bandung adalah tukang bersih-bersih. Tukang bersih – bersih arahan Pemkot Bandung telah berhasil menjaga kebersihan Bandung menjadi suatu kota yang layak dikunjungi pejabat-pejabat Negara Asia Afrika.
“Capek, neng, tapi seneng atuh kalau Bandung dikunjungi banyak orang,” Ujar salah seorang petugas kebersihan di jalan Merdeka Bandung saat ditanyai perasaannya terkait KAA 2015 di Bandung. “Suka sedih kalo orang buang sampah sembarangan. kalau alam mah ngga apa-apa, tapi kalau orang mah gimana yah. tapi sekarang orang Bandung sudah lebih jarang buang sampah sembarangan,” Lanjut si Bapak yang sudah 7 bulan bekerja sebagai tukang bersih-bersih sambil tersenyum.
Meski tampaknya kerja mereka tidak penting, tapi KAA 2015 tidak akan berhasil tanpa penjagaan kebersihan kota yang dilakukan secara dua shift oleh para penjaga kebersihan ini. Bandung menjadi sangat bersih dan indah, dan sangat nyaman untuk dilewati oleh para pejalan kaki seperti saya.
2. Polisi Lalu Lintas
Selama ini kita selalu berpikir bahwa polisi lalu lintas adalah pekerjaan yang kerjanya menilang masyarakat. tapi kita tidak sadar bahwa tanpa polisi lalu lintas di sekitar kita, KAA 2015 tidak akan berjalan dengan lancar.
“Sebelum acara, kita udah simulasi Teh,” ujar Pak Gungun, polisi yang saat saya temui sedang bertugas di perempatan Jalan Braga, Bandung. “Kami kerja sama dan berkoordinasi dengan TNI juga demi kelancaran acara.” Lanjut polisi yang ramah ini.
“Bukan demi keamanan acara saja Teh. tapi juga demi kenyamanan para tamu negara dan menjaga martabat kita sebagai warga negara Indonesia.” Katanya lagi. Saat disinggung mengenai hubungan Polri – TNI yang diberitakan sering bentrok, Pak Gungun hanya tertawa. “Ah, tapi kenyataannya di lapangan ngga kan? kami berkoordinasi dengan baik – baik saja kok.”
“Syukur alhamdulillah acaranya berjalan dengan lancar, tidak ada ancaman yang berarti.” Lanjut polisi yang sudah berada di jalan sejak pagi.
3. Paspampres dan TNI
“Perasaan saya senang, karena kami sudah semaksimal mungkin menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan untungnya tidak terjadi hal-hal yang diinginkan dan acara selesai tanpa ancaman yang berarti,” Ujar salah seorang Paspampres yang saya temui di pelataran Hotel Panghegar, Bandung. Paspampres mengawal para delegasi negara kemanapun dan berjaga setiap saat.
“Para delegasi yang saya kawal sejauh ini hanya mengatakan hal-hal baik soal Indonesia,” Lanjutnya lagi.
Sang anggota Paspampres yang berasal dari TNI Angkatan Laut juga memuji persiapan Bandung dan warga-warganya yang antusias menyambut KAA. “Saya lihat Bandung bagus ya, penataan kotanya lebih baik dibanding Jakarta. warga- warganya juga semangat sekali dengan adanya KAA ini.”
Peringatan Konferensi Asia Afrika 60 tahun akan segera berakhir dan semua terjadi berkat sumbangsih besar yang diberikan oleh banyak sekali pihak termasuk pihak-pihak yang saya temui ini. Mari tunjukkan apresiasi setinggi-tingginya dan rasa Terima kasih kita. Semoga perhelatan bersejarah ini bisa menjadi awal yang tidak hanya dapat membangkitkan rasa percaya diri kita sebagai warga negara Indonesia, tapi juga semakin mengangkat nama negara Indonesia di dunia internasional.
foto adalah koleksi pribadi.
penulis adalah kontributor GNFI cabang Bandung-Jakarta
No response