Dinosaurus Masih Hidup! Dunia yang Hilang di Khatulistiwa

Written by Andika Perdana Author at GNFI
Share this
0 shares
Comments
1 replies

Panas mentari tampak menyeringai memanasi suasana, menjadi energi pembakar motor kehidupan di  dunia yang hilang. Sebuah dunia yang digambarkan jauh dari sentuhan perkembangan masa dan campur tangan manusia. Dunia kuno yang begitu tua hingga teori evolusi nampak tidak lagi berlaku pada kondisi ekosistem semacam ini, dikarenakan bentuk morfologis dari makhluk hidup yang berkembang di daerah ini sudah sangat advance for kill and living. Sehingga bentuknya tidak banyak berubah sejak jutaan tahun yang lalu.

Tak perlu memikirkan daerah yang sangat jauh ataupun terpencil untuk menyakiskan makhluk – makhluk dari dunia yang hilang. Tidak perlu rekayasa genetika tingkat tinggi seperti kloning ala film garapan steven spielberg : Jurrasic park untuk membangkitkan dunia yang hilang tersebut. Karena dunia yang hilang tersebut terletak di negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomor 4 di dunia, yaitu tanah air kita sendiri Indonesia.

Indonesia dengan kondisi kepulauannya memiliki beribu macam jenis flora dan fauna, dengan berbagai bentuk yang unik yang tidak ditemukan di lain tempat di dunia. Pulau –pulau yang begitu banyak tersebut terpisah dengan daratan utama membuat semacam laboraturium alami yang mengisolasi hewan – hewan tesebut dan menyebabkan Beberapa diantaranya nampak seperti tak tersentuh oleh waktu.

Hewan – hewan tersebut tidak berubah banyak bentuk morfologisnya, dan beberapa diantaranya sudah sangat langka, dan apabila terus diburu maka tidak lama lagi akan segera punah menyusul nenek moyangnya.

Berikut ini adalah hewan – hewan dunia yang hilang dari Indonesia yang diperuntukkan untuk warisan dunia:

1. Buaya Senyulong = Baryonyx

 

collage-2015-04-13(2)

Buaya senyulong merupakan jenis buaya air tawar yang hidup di pedalaman  kalimantan,sumatera, dan sulawesi. Buaya senyulong yang juga biasa disebut buaya sepit ataupun false gharial bukan merupakan anggota jenis buaya sejati/crocodylus dikarenakan bentuk tubuhnya yang kecil dan moncongnya yang sipit, nama latinnya adalah Tomistoma schlegelii. merupakan buaya yang paling jarang di teliti dan sulit ditemui di alam liar.

dijuluki sebagai buaya hantu karena jumlahnya sangatlah sedikit dan perangainya selalu pemalu, mudah terkejut dan waspada terhadap setiap gerakan asing. jika diperhatikan dengan seksama maka buaya ini hampir mirip dengan makhluk prasejarah bernama Baryonyx atau Suchomimus yang juga disebut Land Crocodile. dikaenakan bentuk moncongnya yang sama – sama sempit dan bergigi tajam. hal ini mungkin dikarenakan buaya senyulong merupakan keturunan langsung dan merupakan evolusi dari makhluk prasejarah tersebut.

 

2. Hydrosaurus Webberi/Amboinensis = Spinosaurus Aegyptiacus

 

collage-2015-04-13(3)

Hydrosaurus webberi/Amboinensis merupakan nama latin dari hewan Soa Layar. Terdapat 3 jenis Soa layar di dunia yaitu ; Hydrosaurus Amboinensis, Hydrosaurus Webberi, dan Hydrosaurus Pustulatus. 2 jenis hydrosaurus  (Amboinensis,Webberi) berada di indonesia, sedangkan Hydrosaurus Pustulatus berada di filipina. Soa layar merupakan kadal semi akuatik yang banyak dijumpai di hutan – hutan sulawesi,maluku, halmahera, dan Papua. Soa layar merupakan hewan omnivora yang biasa memakan sayur, buah, maupun serangga.

bentuk layar belakang dari Soa layar mengingatkan kita pada Spinosaurus Aegyptiacus. Seekor Dinosaurus terapoda raksasa dari jaman prasejarah cretaceous lebih dari 97 juta tahun lalu. Terdapat teori yang menyebutkan bahwa bentuk layar besar di tubuh spinosaurus merupakan alat untuk pengontrol suhu tubuh. namun baik itu spinosaurus ataupun hydrosaurus kedua bentuk layar tersebut sangat indah untuk diamati.

 

3. Soa Payung = Dilophosaurus (jurassic Park)

 

collage-2015-04-13(5)

Soa Payung/ Frilled Lizard atau kadal berjumbai merupakan kadal berukuran sedang yang hidup di hutan papua dan juga utara australia. Nama kadal berjumbai atau soa payung didapatkan dari kulit kasar yang berada di sekitar leher dan kepalanya yang bisa mengembang seperti payung apabila hewan ini akan melakukan intimidasi, membela diri, dan berburu. Soa payung yang bernama latin Chlamydosaurus kingii merupakan kadal arboreal yang menghabiskan banyak waktunya di pepohonan. Soa payung merupakan hewan insectivora yang biasa memakan serangga, diet alaminya adalah jangkrik,kumbang, dan rayap.

Dilophosaurus merupakan hewan prasejarah yang berarti kadal bermahkota dua, pada bentuk fosilnya belum ditemukan bukti apabila dilophosaurus mempunyai jumbai disekitar kepalanya. Namun penggambaran kreatif dalam film jurassic park menunjukkan bahwa dilophosaurus mempunyai jumbai seperti soa payung dan dapat mengeluarkan cairan lengket yang dapat disemburkan ke lawannya. Terlepas dari benar tidaknya maka dengan kita melihat soa payung saja seakan kita sudah bertemu dengan dinosaurus yang asli.

 

4. Penyu Belimbing = Archelon

 

collage-2015-04-14(1)

Penyu belimbing/Leatherback turtle (Dermochelys coriacea) adalah penyu terbesar di dunia, dan merupakan satu -satunya anggota penyu Dermochilae yang masih hidup. Dinamakan Penyu belimbing dikarenakan bentuk karapasnya yang berbentuk seperti buah belimbing. Penyu belimbing merupakan penjelajah laut yang handal yang umumnya mempunyai panjang karapas 1-1,75 meter. Sedangkan panjang total umumnya 1,83-2,2 meter. Berat rata-rata penyu belimbing adalah 250-700 kilogram. Meskipun spesies terbesar yang pernah ditemukan (di pantai barat Wales tahun 1988) mempunyai panjang 3 meter dari kepala sampai ekor, dengan berat 916 kg. Penyu belimbing berukuran besar sangat luar biasa, karena hanya makan makanan rendah energi dan rendah protein dari mahluk-mahluk lunak seperti ubur-ubur, cumi-cumi dan tunicates (invertebrata seperti ubur-ubur laut).

Status penyu belimbing saat ini adalah rentan, Dari perkiraan menunjukkan, selama dua puluh tahun terakhir jumlah spesies ini menurun dengan cepat, khususnya di kawasan pasifik: hanya sekitar 2.300 betina dewasa yang tersisa. Hal ini menempatkan penyu belimbing pasifik menjadi penyu laut yang paling terancam populasinya di dunia. Di kawasan Pasifik, seperti di Indonesia saja, populasinya hanya tersisa sedikit saja dari sebelumnya (2.983 sarang pada 1999 dari 13000 sarang pada tahun 1984).

Archelon merupakan kura – kura laut raksasa dari zaman prasejarah yang hidup sekitar 80 juta tahun yang lalu, Berukuran panjang lebih dari 4 meter dan lebar ukuran dari sirip ke sirip adalah 5 meter. Archelon merupakan kerabat paling dekat dari penyu belimbing dan memiliki berat lebih dari 2 ton ketika dia masih mengarungi lautan.

 

5. Coelacanth / Latimeria Menadoensis

 

collage-2015-04-14(2)

Jauh didasar lautan di dalam gua – gua kepulauan Manado tua bersembunyilah sesosok fosil hidup yang selamat dari mass extinction sekitar 65 juta tahun yang lalu. Penduduk lokal menyebutnya ikan Raja Laut, seekor ikan purba yang telah hidup sejak zaman paleozoic dan devon sekitar 250  juta tahun yang lalu dan menjadi missing link dari dari penelitian teori evolusi hewan laut yang dalam perkembangannya beranjak menjadi hewan darat. Dunia menyebutnya sebagai ikan Coelacanth atau yang dalam bahasa latin berarti Hollow Spine/Tulang berongga  koilos “hollow” +  akantha “spine. Terdapat 2 jenis coelacanth di dunia, yang pertama adalah West indian Coelacanth (latimeria chalumnae) atau disebut gombessa , dan yang kedua adalah Indonesian Coelacanth (Latimeria menadoensis). saat ini status dari ikan west indian coelacanth berstatus kritis sedangkan status dari Ikan raja laut adalah rentan.

Habitat ikan coelacanth Indonesia berada di sekitar perairan Laut Sulawesi terutama di sekitar Pulau Manado Tua, perairan Malalayang, Teluk Manado, dan di perairan Talise, Minahasa Utara. Habitat ikan coelacanth berada pada kedalamanan lebih dari 180 meter dengan suhu maksimal 18 derajat Celsius. Di Indonesia, spesimen coelacanth Indonesia awetan kering disimpan dalam peti kaca dan dipamerkan di, Sea World, Jakarta. Sedangkan di Indonesia, setidaknya ada dua awetan basah coelacanth Indonesia, yakni yang disimpan di Museum Biologi LIPI di Cibinong dan di Manado.

Keunikan paling nyata ikan ini adalah keberadaan sepasang sirip dada, sirip perut, satu sirip anal (bagian belakang bawah), dan satu sirip punggung yang tidak menyatu dengan tubuh, tetapi menjulur, bercuping, dan berdaging seperti tungkai seperti hewan mamalia. Untuk tetap pada posisinya, coelacanth menggerakkan sirip perut dan sirip dadanya seperti dayung. Gerakan maju datang dari sirip anal dan sirip punggung belakang. Rahang atas coelacanth dapat bergerak membuka seperti rahang bawah. Dengan kemampuan itu, coelacanth, ikan karnivora dapat memangsa ikan yang lebih besar. Coelacanth menetaskan telurnya di dalam perut, bukan di luar tubuhnya.

 

6. Belangkas/Horseshoe Crab

 

HorseshoeCrabMates

 

Banyak dari kita yang mengenal hewan ini dengan sebutan mimi. Hewan ini sering berada di pinggir pantai terutama pantai payau yang berlumpur atau habitat mangrove di Indonesia. Mimi atau yang juga disebut Belangkas merupakan hewan prasejarah yang telah ada sejak jaman cambrian, yaitu jaman awal adanya makhluk hidup. sekitar 540 juta tahun yang lalu dan merupakan satu -satunya bangsa Xiphorusida yang masih selamat di muka bumi. Fosil terbaru menunjukkan bahwa mimi adalah hewan yang lebih tua dari trilobite. Biasanya hewan berkaki 10 ini mencari makan di dasar laut berupa cacing, molusca, crstacea, dan ikan kecil.

Esktrak Plasma darah (haemocyte lysate) dari hewan ini  banyak digunakan dalam kajian biomedis dan lingkungan. Di Amerika serikat,Cina, dan Jepang ekstrak darah ini digunakan sebagai bahan pengujian Endotoksin serta untuk mendiagnosis penyakit Meningitis dan gonore.

 

7. Nautilus = Ammonite

 

collage-2015-04-14(3)

Nautilus (dari dari bahasa yunani yang berarti: pelaut) ialah nama umum bagi sejumlah spesies moluska laut yang masuk dalah famili Nautilidae. Walaupun bercangkang, Nautilus masih berkerabat dengan cumi-cumi dan gurita. Hewan yang bisa memiliki 90 tentakel dan bediameter 3 dan 30 cm diketahui telah hidup sejak jutaan tahun lalu dengan bentuk yang tidak banyak berubah, sehingga dianggap fosil hidup dan berkerabat  dekat dengan hewan Ammonite. Nautilus banyak di temukan di perairan indonesia bagian timur dan dijadikan masyarakat sebagai hewan konsumsi. Status dari hewan ini adalah terancam.

 

8. Cicak Terbang = Archeopteryx

 

collage-2015-04-14(4)

 

Cicak terbang bernama latin Draco volans , sedangkan penyebutannya di indonesia sendiri namanya berbeda-beda, seperti cekibar (betawi), hap-hap (sunda), dan cleret gombel atau klarap (jawa). sedangkan dalam bahasa inggris disebut gliding lizards atau flying dragon. merupakan hewan yang sangat unik dikarenakan merupakan satu – satunya kadal yang dapat “terbang” untuk melarikan diri dari predator. sebenarnya yang dimaksud terbang disini adalag “gliding” atau meluncur dari batang pohon satu ke pohon yang lainnya. hewan ini berukuran kecil, seperti cicak pada umumnya dan memakan serangga – serangga kecil. Binatang ini bisa dijumpai mulai dari  Thailand dan Semenanjung Malaya, Filipina,Sumatra, Mentawai, Riau, Natuna, Borneo, Jawa, Nusa tenggara, Sulawesi, hingga Maluku di timur.

Melihat bentuk tubuh cicak terbang ini maka tidak heran mungkin penjelajah pada zaman dahulu menggambarkan sosok naga terbang yang berada pada cerita – cerita dongeng dari eropa maupun asia berdasarkan  hewan cicak terbang ini. Dan berbicara tentang kadal yang juga meluncur dari pohon ke pohon maka adalah hewan Archeopteryx yang dikenal juga melakukannya. Archeopteryx adalah kadal berbulu dan bersayap yang diduga merupakan prototype dari burung modern. Karena para ilmuwan menduga bahwa dinosaurus tidaklah punah, namun berevolusi menjadi burung modern pada saat ini. Dan cicak terbang ini menjadi satu bukti bahwa tidak selamanya kadal tidak dapat “beranjak” dari tanah.

 

9. Varanus Komodoensis = Tyrannosaurus Rex

 

collage-2015-04-14(5)

Hewan berikut Ini adalah maskot dari hewan prasejarah di dunia modern dan disebut juga dengan Komodo Dragon. Biawak Komodo merupakan Kadal terbesar di dunia dengan panjang 2 hingga 3 meter. secara alami biawak komodo hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.

Komodo merupakan jenis biawak yang paling agresif karena diketahui dapat memangsa makhluk hidup yang berkali lipat ukuran tubuhnya, seperti rusa,kerbau,kambing, dan bahkan diketahui bahwa komodo juga kadang berburu manusia. Di alam liar komodo dewasa dapat berbobot hingga 70 kilogram, namun di penangkaran komodo dapat berukuran panjang lebih dari 3 meter dan berberat 166 kilogram. diketahui hewan ini tidak memiliki batas ukuran tumbuh kembang jadi artinya selama dia hidup maka komodo akan terus tumbuh menjadi semakin besar dan besar.

Komodo berburu mangsa mengandalkan indra penciumannya, dengan menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium “aroma” , seperti ular dan reptil lainnya, dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ jacobson, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap.Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer. walaupun kebanyakan komodo adalah scavenger datu pemakan bangkai, penelitian menunjukkan bahwa mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap diikuti dengan serangan tiba-tiba terhadap korbannya. Ketika mangsa itu tiba di dekat tempat persembunyian komodo.

Di Liur Komodo ditemukan banyak bakteri mematikan, dan juga bisa (venom). dilihat dari korbannya yang setelah tergigit akan mengalami pembengkakan, pembekuan darah dan juga infeksi yang terjadi dalam waktu beberapa menit.Sebuah kelenjar yang berisi bisa yang amat beracun telah berhasil diambil dari mulut seekor komodo di kebun binatang di singapura, dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa yang dipunyai komodo. Jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu minggu atau kurang akibat infeksi.

Karena Komodo merupakan kadal prasejarah terbesar yang masih berjalan didarat pada saat ini dan juga melihat reputasi yang mematikan yang dicatatkan, maka tidak aneh jika kita memberi gelar sang raja kadal pada Komodo. Dan juga tidaklah terlalu berlebihan jika kita membandingkan komodo dengan dinosaurus yang paling populer yang pernah dikenal yaitu Tyrannosaurus Rex. T-Rex yang jika di indonesiakan berarti raja kadal yang kejam (tyrannosaurus = kadal yang kejam) (rex = Raja) merupakan salah satu dinosaurus terapoda karnivora terbesar yang dapat tumbuh sepanjang 12,5 meter dan berat sekitar 4-7 ton dan diketahui memiliki salah satu gigitan terkuat dibanding hewan darat lain yang pernah ada.

 

Sebagian diatas merupakan sedikit dari spesies purba yang tinggal di Indonesia. Siapa yang dapat menduga kembali? di lebatnya hutan, di dasar palung, di ketinggian Gunung, atau jauh di dalam goa di archipelago Indonesia, mungkin akan ada makhluk – makhluk dari dunia yang hilang lain yang menunggu  untuk ditemukan.

Written by Andika Perdana Author at GNFI

More post by Andika Perdana
     
    1 comments
      Livefyre
    • Get Livefyre
    • FAQ