Puntung Rokok jadi Insektisida?
Puntung rokok biasanya hanya menjadi sampah. Terlebih jika para perokok membuang puntungnya di sembarang tempat. Padahal sebenarnya jika dimanfaatkan, puntung tersebut bermanfaat. Seperti mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang memanfaatkan puntung rokok sebagai insektisida nabati.
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNY yang membuat penelitian tentang komparasi efektivitas puntung rokok dan ekstrak daun pepaya sebagai bahan alami insektisida nabati.
Lima mahasiswa yang melakukan penelitian tersebut adalah Martha Lina, Nrangwesthi Widyaningrum, Addinunnisa Auliya Ipaulle, Maria Olivia Ero, serta Martiyah.
Dalam penelitian tersebut, Martha Lina menjelaskan pertama kali mereka membuat esktrak puntung rokok dan daun pepaya. Caranya dengan membersihkan puntung rokok yang dikumpulkan, lalu puntung tersebut direndam air selama 10 hari. Untuk daun pepaya, caranya juga sama.
Lalu setelahnya, ekstrak puntung rokok dan daun pepaya yang telah direndam disaring menggunakan saringan dan tisu berlapis sebanyak tiga kali penyaringan. Kemudian bunga kol yang terindikasi terinveksi hama direndam menggunakan masing-masing ekstrak selama tiga menit.
Dari penelitian itu, ekstrak puntung rokok dapat menyebabkan 100% tingkat mortalitas (kematian) hama dalam kurun waktu tiga hari. Sedang daun ekstrak pepaya berfungsi meningkatkan 65 persen mortalitas dalam kurun waktu lima hari. Hal tersebut terlihat dari hama yang masih hidup berubah menjadi ngengat.
"Dalam penelitian hari ke tujuh, bunga kol dipadukan dengan ekstrak puntung rokok mengalami perubahan morfologi yang signifikan. Bunga kol mengalamai pembusukan sehingga bunga kol meleleh, berwarna coklat dan berbau busuk. Sedangakan bunga kol yang dipadukan dengan ekstrak daun pepaya, juga mengalami pembusukan tetapi morfologinya masih bisa terlihat," tuturnya.
Adanya senyawa alkoida dari daun tembakau yaitu nikotin di dalam putung rokok yang terikat dengan asam malat dan asam sitrat. Sifat lain yang dimiliki oleh nikotin sebenarnya dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan insektisida.
"Kebutuhan insektisida dalam bidang pertanian mendorong petani untuk mencari bahan dasar pembuatan insektisida termasuk senyawa nikotin." kata Martha.
Seperti diketahui, kandungan nikotin dalam tembakau bisa mencapai 0,3% sampai dengan 5% bobot kering yang berasal dari biosintetis di akar dan diakumulasikan di daun. Pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa ekstraksi nikotin pada limbah tangkai daun nikotin dapat digunakan sebagai bahan baku insektisida.
Anggota peneliti lainnya, Nrangwesthi Widyaningrum menambahkan, kandungan senyawa daun pepaya yang berupa alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol dan saponin dapat secara efektif mengendalikan ulat dan hama. Jika dibandingkan senyawa-senyawa yang ada dalam puntung rokok dan daun pepaya sendiri, lebih banyak kandungan yang ada dalam putung rokok.
"Jadi terdapat perbedaan antara efektifitas puntung rokok dan pepaya yang dapat dilihat dari kecepatan mortalitas hama. Dan ternyata puntung rokok lebih efektif dari pada daun pepaya sebagai insektisida nabati," jelas dia.
disadur dari Pikiran Rakyat
Advertisement Advertise your own

0 Komentar
READ NEXT
BACK TO TOP