Meskipun bukan informasi yang baru. Tapi, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum mengetahuinya.

Kabar gembira bagi para pengidap tunanetra dan pengajar anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Tidak lama lagi, buku dan literatur Braille akan semakin mudah diakses dan diproduksi. Pada 8 Oktober 2014, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan purwarupa mesin cetak huruf Braille, bersamaan dengan peresmian Digital Innovation Lounge. Dan mesin cetak Braille ini baru masuk tahap komersial pada tahun 2015.

Mesin cetak huruf Braille ini adalah hasil dari kerjasama antara Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan jurusan Teknik Elektro ITS. Empat peneliti utama yang terlibat adalah Ir. Hendra Kusuma M.Eng.Sc., Ir. Tasripan MT., Dr. Tri Arief Sardjono ST. MT., dan Rudy Dikairono ST. MT.

Mesin cetak huruf Braille ini dibangun dari pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian dari mesin cetak huruf Braille asal Norwegia, Braillo-200 dan Braillo-400. Meski demikian, keempat peneliti tersebut mampu membuktikan kehandalannya dengan membangun mesin yang lebih ringkas dan lengkap.

Mesin-cetak-braille

Ya, ide pembuatan alat ini berawal dari pengadaan 200 mesin cetak Braille dari Norwegia dan tantangan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) pada tahun 2012. Bantuan Direktorat PPKLK Dikdas Kemendikbud untuk SLB itu dilakukan pada 1998 dengan pendampingan dan pelatihan dari Tim Norwegia selama lima tahun, namun setelah itu tidak ada pendampingan dan peralatan mulai rusak, padahal harga printer besar Rp2 miliar dan printer kecil Rp1 miliar. Setelah itu, PPKLK Dikdas Kemendikbud meminta bantuan ITS mereparasi mesin cetak Braille itu agar tidak mangkrak, karena mesin cetak itu dibeli dari Norwegia dengan utang dan pembayaran belum lunas tapi alatnya sudah rusak.

Mesin cetak huruf Braille ini diklaim mampu mencetak 400 karakter per detik, 42 karakter per baris pada dua sisi kertas. Mesin cetak ini juga dilengkapi dengan mode tes hardware yang tidak ditemukan pada Braillo. Salah satunya adalah tes jarum, yang berfungsi untuk memastikan semua jarum bekerja sebagaimana mestinya. Integrated Circuit (IC) yang pada mesin aslinya sejumlah 45 buah, diringkas menjadi 5 IC saja. Selain itu, mesin cetak Braille yang dibangun ITS juga lebih mudah dioperasikan, dirawat, serta kompatibel dengan sistem operasi komputer terkini. Perlu digarisbawahi bahwa 85% komponen suku cadang adalah buatan asli Indonesia dan tentunya dibanderol murah, tidak mencapai nominal sefantastis buatan Norwegia. Bahkan, salah satu anggota tim mengatakan bahwa tahun ini siap 100% menggunakan komponen dari Indonesia.

Sejauh ini terdapat kurang lebih 2560 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Indonesia. Padahal hanya sedikit yang memiliki printer Braille. Jika ITS dapat membuat sendiri mesin cetak huruf Braille, tentu biaya yang diperlukan akan lebih murah. Hal tersebut dapat meringankan pemerintah untuk mensuplai kebutuhan pendidikan inklusif yang prima khususnya para penyandang tunanetra. Good Job Indonesia!

Source (axonigma, republika, its)

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Anak Bangsa Berhasil Temukan 3 Inovasi Baru Soal Plastik Ramah Lingkungan
Anak Bangsa Berhasil Temukan 3 Inovasi Baru Soal Plastik Ramah Lingkungan
Kampanye kebersihan di Indonesia terus ditingkatkan tidak hanya tentang membuang sampah pada tempatnya, namun juga mulai menghindari penggunaan sampah plastik karena dianggap mencemari lingkungan. Sehingga mendorong anak-anak bangsa melalui komunitas yang peduli, melakukan deklarasi Indonesia bebas sampah 2020 yang dilakukan serentak pada 21 Februari yang lalu. Tidak hanya komunitas yang peduli
Kejadian-kejadian yang akan Mengguncang Pariwisata Dunia di 2016. Satu dari Indonesia
Kejadian-kejadian yang akan Mengguncang Pariwisata Dunia di 2016. Satu dari Indonesia
 Untuk para traveler, tahun 2016 menjanjikan rangkaikan kejadian-kejadian di seluruh dunia yang tak hanya menawarkan alasan sempurna untuk kembali berpetualang, namun juga akan mengubah cara kita berpetualang. Mulai dari Pilpres di AS hingga keriuhan Olimpiade Rio (Brazil), ada beberapa events yang akan membuat petualangan kita patut dikenang dan dirayakan...sampai akhir hayat. Inilah
Sentosa, Pekuburan Tionghoa Terluas di Asia Tenggara
Sentosa, Pekuburan Tionghoa Terluas di Asia Tenggara
Di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, di kota ini di setiap sudutnya selalu ada saja bangunan yang menjadi tempat ibadah penganut Kong Hu Cu ini, selain itu banyak pula ditemukan makam-makam orang Tionghoa yang tersebar di berbagai tempat, salah satu yang terkenal dan paling luas adalah Pemakaman Sentosa.
Hore! Pengamatan GMT Dapat Dukungan Koneksi Internet Kecepatan Tinggi
Hore! Pengamatan GMT Dapat Dukungan Koneksi Internet Kecepatan Tinggi
Gegap gempita pada fenomena alam langka berupa Gerhana Matahari Total (GMT) di Indonesia masih terus memanas. Tidak hanya wisatawan yang berbondong-bondong mempersiapkan diri untuk mengamati fenomena ini namun juga para peneliti dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia sendiri. Hal ternyata ini memberikan konsekuensi tersendiri dalam hal infrastruktur. Dipastikan, untuk keperluan pengamatan
Kota-kota Plat AG Bakal Punya Bandara?
Kota-kota Plat AG Bakal Punya Bandara?
Pembangunan insfratruktur transportasi masal terus berkembang di berbagai tempat di Indonesia. Bandara sebagai salah satu aspek penting dalam mobilitas masyarakat dengan waktu tempuh yang singkat menjadi sesuatu yang dipandang penting bagi beberapa kota strategis di Indonesia. Tidak terkecuali bagi wilayah eks Karesidenan Kediri yang direncanakan bakal memiliki bandara baru. Pembangunan bandar
Ini Dia Paguyuban Nama Asep se-Dunia
Ini Dia Paguyuban Nama Asep se-Dunia
Lahirnya Paguyuban Asep Dunia (PAD) ini muncul sejak tahun 2008 melalui jejaring sosial, digagas pertama kali oleh Asep Iwan Gunawan yang penasaran dan kemudian membuat sebuah group : "How Many Asep There Are in Facebook?".