"Cerorot" Makanan Suku Sasak, Unik dan Lezat
Kampung Media: Kuliner Indonesia memang tidak ada habis-habisnya untuk dicoba. Berbagai makanan unik dan khas dimasing-masing daerah membuat negara yang terdiri dari ribuan pulau ini membuktikan begitu banyak suku dan ras yang tergabung didalamnya. Salah satu kuliner yang cukup nikmat dan lezat di Lombok adalah Jaje (kue) Cerorot. Kue ini merupakan salah satu kue tradisional suku Sasak yang ada di Pulau Lombok. Cerorot merupakan jajanan unik yang rasanya sangat lezat dan bentuknya yang unik. Entah bagaimana sejarahnya sehingga bentuknya seperti terompet mini, hanya para nenek moyang suku sasak yang tahu.
Cara membuat kue ini cukup mudah, dimulai dari membuat cetakan dari janur atau daun kelapa muda yang dililit sehingga menyerupai kerucut atau terompet. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kue ini sangat simpel yakni tepung beras, gula merah dan santan kelapa.
Pembuatan Cerorot ini dimulai dengan mencampur tepung beras, gula merah dan santan untuk kemudian diaduk hingga menyatu diantara tiga bahan tersebut. Adonan yang sudah tercampur tadi dimasukkan kedalam cetakan yang sudah disiapkan.
Setelah itu proses selanjutnya adalah pengukusan. Cerorot yang sudah siap dalam cetakan dimasukkan kedalam panic yang bentuknya agak tinggi. Panci tersebut diisi air secukupnya untuk kemudian cetakan Cerorot diletakkan di atas tatakan yang berlubang kecil-kecil dalam panci, karena uapa air yang mendidih itulah yang menjadikan Cerorot itu matang.
Untuk memasak, sebagian Suku sasak masih mengggunakan tungku yang terbuat dari tanah liat yang disebut “Jangkih”. Dengan menggunakan kayu bakar kering dan waktu memasak sekitar 30 menit dan Cerorot dinyatakan matang.
Sebagian Suku Sasak masih mempertahakan tradisi leluhurnya dengan menggunakan tungku tanah liat alias jangkeih ini dalam memasak di dapur. Dengan menggunakan kayu bakar kering membuat sajian makanan terasa lezat, gurih, nikmat dan alami
Yang menarik pada Cerorot ini adalah cara makannya yang berbeda dan unik dengan makanan lainnya. Ambil satu buah cerorot letakkan diantara kedua tangan seperti posisi bertepuk, kemudian dipelintir. Cerorot itu kemudian akan menyembul perlehan kepermukaan, sedangkan kulitnya akan mengerucut kebawah, sehingga tak berceceran.
Biasanya Cerorot ini disajikan saat ada pesta perkawinan atau begawe, sebagai simbol pengantin lelaki, karena warnanya coklat sawo matang dan bentuknya yang lonjong mengerucut. Sesuai perkembanghan zaman, kini Cerorot dapat dijumpai diwarung dan pasar tradisional bahkan sudah masuk di mal dan toko modern lainnya.[yarman]


Advertisement Advertise your own

0 Komentar
READ NEXT
BACK TO TOP