Siapa sangka bebatuan berumur 50-60 juta tahun yang lalu terdapat di kawasan wisata Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Temuan itu diungkap dosen Geologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Mega Fatimah Rosanah.

"Di sini itu ada batuan kompleks melans, campur aduk yang terbentuk karena ada tumpukan lempeng benua dengan kerak samudera. Yang ini terjadi umurnya 50 sampai 60 juta tahun yang lalu. Bahasa geologi ialah tersier," kata Mega Fatimah Rosanah, di Bandung, Jumat (27/3).

Mega yang tergabung dalam Tim Kerja Pengembangan Wisata Geopark Ciletuh ini mengatakan di Pulau Jawa hanya ada tiga lokasi lain yang mempunyai keunikan seperti Geopark Ciletuh. Yakni, di Bayat dan Karang Sambung, Jawa Tengah.

"Tetapi dua lokasi yang di Jateng itu berada di tengah hutan. Sedang Ciletuh mempunyai kelebihan karena pemandangan pantai dan keanekaragaman alamnya," kata dia.

Di kawasan tersebut, lanjut dia, juga mempunyai amphi theater dengan lebar diameter sekitar 15 kilometer yang disebabkan longsor besar, sehingga perbedaan tinggi.

"Sehingga ini ada bagian turun dan naik. Makanya dilerengnya banyak ada air terjun, itu bukti ada fenomena struktur geologi," katanya.

"Jadi fenomena unik, bentuk amphi theaternya. Karena inilah yang akan kita angkat. Untuk kita konservasi batuannya, karena itu harus kita jaga," tambah dia.

Dikatakan dia, selain batuan Melans, di kawasan Ciletuh ada juga keunikan lainnya, yaitu adanya batuan Oviolit yakni batuan paling dalam dari kerak bumi yang ada di kedalaman sekitar 100 km lalu muncul ke atas permukaan bumi.

"Ada juga batuan Oviolit, batuan paling dalam dari kerak samudera yang berbatasan dengan mantel bumi yang komposisinya peridotit," kata dia.

Batuan tersebut, menurut dia, seharusnya berada puluhan ribu kilometer di bawah atau dasar permukaan bumi ini.

"Tapi kita sekarang kita lihat dipermukaan. Yang mengangkat 100 km lebih naik ke permukaan," kata dia.

Ia menuturkan, hal ini menjadi bukti tumbukan lempeng Benua Eropa-Asia dengan benua Laut Samudera Eurasia-Hindia dan Australia, yang terbentuk pada umur kapur-kurang lebih 100 juta tahun yang lalu.

sumber: Republika
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Startup-startup terbaik Indonesia
Startup-startup terbaik Indonesia
INFOGRAFIS 9 hours ago
Dolo-dolo Bagi para Pemburu Gerhana Matahari Total di Tidore
Dolo-dolo Bagi para Pemburu Gerhana Matahari Total di Tidore
Tak hanya menyiapkan berbagai fasilitas dan acara untuk wisatawan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara telah menyiapkan sebuah tradisi budaya. Mereka akan menyuguhkan tradisi dolo-dolo kepada para wisatawan mancanegara saat Gerhana Matahari Total (GMT) berlangsung.Dolo-dolo merupakan sebuah tradisi budaya yang biasa dilakukan ketika terjadi gerhana matahari atau
Danau ini Simpan "Buku Sejarah" Iklim Terlengkap di Nusantara
Danau ini Simpan "Buku Sejarah" Iklim Terlengkap di Nusantara
Danau Towuti di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menyimpan "buku sejarah" iklim terlengkap di Indonesia. "Buku sejarah" itu berupa lapisan-lapisan sedimen yang berada di dasarnya.
Inilah 9 Danau Terbesar Di Indonesia
Inilah 9 Danau Terbesar Di Indonesia
Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air, baik air tawar maupun asin, yang keseluruhan cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Karenanya untuk menentukan ukuran (besarnya) danau perlu memperhatikan paling tidak dua aspek yaitu luas permukaan dan volume air. Jumlah danau di Indonesia mencapai ribuan. Menurut data Kementerian Lingkungan
Inilah Masjid Tertua di Kalimantan Barat yang Indah
Inilah Masjid Tertua di Kalimantan Barat yang Indah
Masjid ini dahulu pernah direnovasi oleh Sultan Muhammad Sjafiuddin II. Lokasi masjid sebelumnya merupakan kediaman Sultan Umar Akamuddin I (1708-1732M) yang kemudian berubah fungsi menjadi sebuah mushola. Inilah Masjid Jami Kesultanan Sambas yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Barat. Pemberian nama masjid ini dilakukan oleh Sultan Muhammad Sjafiuddin II. Masjid ini
Sajian Istimewa dari Tanah Rempah
Sajian Istimewa dari Tanah Rempah
Sejak dahulu tanah Maluku terkenal dengan kekayaan rempah-rempahnya. Masyarakat Maluku bahkan pandai untuk memodifikasi atau meracik berbagai ragam kuliner mulai dari makanan hingga minuman dengan bahan dasar rempah. Ragam kuliner tersebut menghasilkan sajian istimewa nan khas yang mampu menggugah selera setiap orang yang mencicipinya.