Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Sebanyak dua pertiga wilayah Indonesia pun terdiri dari laut. Namun, potensi laut di Indonesia masih belum maksimal, salah satunya dari segi pariwisata.

Persentase pendapatan negara maupun nominal sumbangan pariwisata bahari Indonesia sangat rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia. Hal ini disebabkan akibat kurangnya akses ke destinasi wisata bahari. "Malaysia saja sudah 40 persen (GDP). Maldives hampir 100 persen (GDP) dari wisata bahari. Indonesia sangat sayang dilihat dari persentase maupun nominal," ujar Arief Menteri Pariwisata.

Maldives atau Maladewa, jelas Arief, yang memiliki 300 ribu penduduk bisa mendatangkan 1,1 juta wisatawan mancanegara. Dengan data tersebut, pendapatan Maladewa dari sektor wisata bahari saja sudah mencapai 2 miliar dolar. "Maldives tidak lebih besar dari Belitung. APBD-nya 700 miliar, PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah) 300 M, seperdelapannya Maldives.”

Tak hanya dengan Malaysia dan Maladewa, dari segi wisata bahari Indonesia juga kalah dengan Australia Barat. "Australia Barat garis pantainya 2 ribu kilometer, kita 100 ribu kilometer. Tapi Australia Barat bisa menghasilkan devisa 3 miliar, kita hanya 1 miliar," papar Arief.

Untuk mengembangkan potensi pariwisata bahari, aksesibilitas merupakan hal yang utama. Dengan adanya akses yang memadai, wisata bahari pun diharapkan bisa menggejot jumlah wisatawan yang ditargetkan mencapai 20 juta sampai tahun 2019 karena potensi wisata bahari dianggap potensial dan menjanjikan. Pemerintah pun menargetkan pertumbuhan wisatawan dari yang mulanya 1 juta pada tahun 2014 bisa bertambah menjadi 4 juta di tahun 2019.

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan wisata bahari di Indonesia melalui kemudahan akses antar pulau, khususnya wilayah Indonesia Timur.

Untuk mengatasi keterbatasan di beberapa daerah, Garuda menggunakan pesawat kecil berjenis ATR dan CRJ agar kota-kota sekunder tetap terhubung dengan kota hub. Garuda Indonesia pun memanfaatkan sister brand-nya untuk menjangkau kawasan timur Indonesia

Dan untuk mengembangkan wisata bahari, Kementerian Pariwisata akan mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) bahari dari yang semula berjumlah 8 kawasan pada tahun 2014 menjadi 25 kawasan per tahun 2019.

Selain itu, pemerintah juga akan membangun marina dan pelabuhan untuk kapal pesiar untuk memudahkan akses wisatawan menuju destinasi wisata.
Manado dan keindahannya yang mendebarkan (foto: Getintravel.com)

"Kami akan membangun 100 marina yang menerima 5000 kapal layar atau yacht," kata Arief dalam acara Seminar bertajuk Peningkatan Konektivitas Pulau-pulau di Indonesia untuk Pengembangan Wisata Bahari, di Gedung Kementerian Pariwisata.

Tak hanya membangun marina untuk pelabuhan kapal-kapal kecil atau yacht, pemerintah juga berencana membangun 10 pelabuhan besar untuk kapal cruise. Kami akan bangun 10 port untuk 800 cruise," ungkap Arief.

Sementara itu, untuk mengembangkan wisata bawah laut, Arief menargetkan akan mengembangkan 45 destinasi selam baru dari sebelumnya 25 destinasi, sampai tahun 2019 mendatang.

Sumber: CNN Indonesia

 
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Sajian Istimewa dari Tanah Rempah
Sajian Istimewa dari Tanah Rempah
Sejak dahulu tanah Maluku terkenal dengan kekayaan rempah-rempahnya. Masyarakat Maluku bahkan pandai untuk memodifikasi atau meracik berbagai ragam kuliner mulai dari makanan hingga minuman dengan bahan dasar rempah. Ragam kuliner tersebut menghasilkan sajian istimewa nan khas yang mampu menggugah selera setiap orang yang mencicipinya.
''Wanita dan Perspektif Keamanan Pangan''
''Wanita dan Perspektif Keamanan Pangan''
Bojonegoro merupakan salah satu penghasil padi terbesar di Indonesia dengan luas pertanian dan perkebunan sekitar 77.263 Ha (35,58% dari total luas wilayah Kab. Bojonegoro). Walaupun seluas 41.213 Ha merupakan lahan kering, pada tahun 2012, Bojonegoro mampu memproduksi sebanyak 803.059,56 ton padi dan sekitar 318.264 ton hasil pertanian dan palawija lainnya, seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau.
Indonesia Peringkat ke-12 Dunia dengan Jumlah Sarjana Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) terbanyak
Indonesia Peringkat ke-12 Dunia dengan Jumlah Sarjana Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) terbanyak
Indonesia menempati urutan ke-12 dalam ranking persentasi sarjana di bidang Science, Technologi, Engineering, Mathematics (STEM) yang disusun oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development, OECD). OECD menyusun rangking 40 negara termaju di dunia berdasarkan persentasi sarjana di bidang STEM terhadap jumlah seluruh lulusan perguruan tinggi
Hebat, 3 Anak Bangsa ini Dapat Penghargaan di Inggris
Hebat, 3 Anak Bangsa ini Dapat Penghargaan di Inggris
Bangga, kabar penghargaan kembali diterima oleh anak-anak bangsa. Kali ini tiga tokoh Indonesia lulusan universitas di Inggris mendapatkan penghargaan sebagai lulusan Inggris terbaik dari pemerintah Inggris melalui British Council dalam Education UK Alumni Award 2016, Kamis malam waktu setempat.  Tiga tokoh tersebut adalah Betty Purwandari, Direktur Teknologi Informasi dari Universitas Indonesia,
Shaggydog, Satu-satunya Wakil Indonesia di Perhelatan Akbar SXSW 2016
Shaggydog, Satu-satunya Wakil Indonesia di Perhelatan Akbar SXSW 2016
Shaggydog, salah satu band ternama dari kota Yogyakarta dipastikan akan tampil di sebuah festival bertajuk The South by Southwest (SXSW) Music Conferences and Festival di bulan Maret 2016.SXSW sendiri merupakan sebuah perhelatan akbar insan musik dan dunia hiburan yang diselenggarakan setiap tahun di Austin, Texas, Amerika Serikat, dimana ada sekitar
Raksasa Internet Dunia Ini Ingin Bina 100.000 Developer Anak Bangsa
Raksasa Internet Dunia Ini Ingin Bina 100.000 Developer Anak Bangsa
Pengembangan aplikasi di era digital seperti saat ini menjadi sesuatu yang hampir menjadi kebutuhan. Bukan hanya untuk keperluan komersial namun juga keperluan-keperluan yang terkait dengan fasilitas umum juga akan membutuhkan aplikasi dan terknoneksi internet. Melihat peluang yang terbuka tersebut dan berusaha menjadi salah satu pihak yang berkontribusi untuk masyarakat, Google Indonesia