By Ahmad Cholis Hamzah*

Kita seringkali mendengar ungkapan yang bernada pesimis tentang negeri sendiri dengan cara membandingkan negeri sendiri dengan negeri orang lain yang sudah maju. Apabila misalnya orang yang pesimis ini melintasi jalan Malioboro di Jogya, maka akan mengatakan “kalau di Singapura jalan seperti ini lebih bersih”, atau ketika membandingkan soal kemajuan ekonomi, kedisiplinan, manajemen bagus dsb, selalu membandingkan “kalau di Amerika tidak seperti ini” dst dst. Membandingkan Indonesia dengan Negara maju iku bukanlah cara membandingkan aple –to-aple, karena membandingkan dengan Negara yang jauh lebih maju segalanya. Sepantasnya membandingkan Indonesia dengan Negara yang “on a par with” atau yang equal yang sama seperti dengan Negara-negara berkembang lainnya.

Tentu saja kita tidak menafikan berbagai kelemahan yang masih ada di negeri ini bila dibandingkan dengan Negara-negara maju. Namun sikap selalu pesimis terhadap negeri sendiri ini malah counter productive karena ternyata dalam banyak hal juga Indonesia memperoleh pengakuan atas berbagai keberhasilannya dan malah di sebut bisa menyamai keberhasilan luar negeri.

Sebagai contoh adalah kejadian insiden jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501di selat Karimata. Pihak Badan SAR Nasional  atau Basarnas yang para petugasnya gajinya pas-pasan mengejutkan dunia karena kecepatannya menemukan korban dan serpihan pesawat yang naas dalam waktu singkat. Komadannya yang kelahiran Jogyakarta dan menempuh hampir semua jenjang pendidikannya di kota ini -Marsekal Madya FHB Soelistyo dengan professional mampu mengkoordinasi berbagai kekuatan dari TNI, Polri, para ahli media, nelayan dan armada dan pesawat luar negeri seperti dari AS, Rusia, China, Singapura, Jepang dan Malaysia dibawah komandonya. Marsekal mantan pilot tempur ini piawai dalam berkomunikasi, dengan Bahasa yang jelas namun kalimat2nya terukur seperti komandan tempur dalam laga peperangan – menjelaskan pada publik dalam negeri maupun dunia keberhasilan Basarnas day by day. Beliau dengan tegas selalu mengatakan tidak berdasarkan pada rumor, duga2an dalam misi pencariannya, melainkan berdasarkan pada fakta dan bukti di lapangan secara teurukur.

Pihak luar negeri pada berdecak kagum pada lembaga nasional ini dan memujinya sebagai lembaga SAR yang terbaik di Asia, berpengalaman dan professional. Pengamat dan ahli penerbangan internasional Greg Waldron berpendapat bahwa lembaga ini dengan aksi pencarian yang extra cepat dan dalam waktu singkat bisa berhasil me “locate” pesawat Air Asia, kendati cuaca buruk sering menghambat usaha pencarian.

Karena itu sepatutnya kalau kita semua sebagai bangsa apapun latar belakangnya berbangga dengan profesionalisme anak-anak bangsa yang tergabung di Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat. Kemampuan dan komitmen mereka mengharumkan nama bangsa dengan berbagai kendala dan kelemahannya selayaknya mendapatkan apresiasi yang layak.

Kita tidak bisa lagi mengatakan “kalau di luar negeri kemampuannya lebih bla bla…”; ternyata kita bisa kok berhasil seperti yang dilakukan luar negeri. Lalu kalau bukan kita sendiri siapa yang memberi apresiasi pada bangsa ini?

____

*Alumni Universitas Airlangga dan

University of London, Dosen pada STIE Perbanas Surabaya.

Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar dengan Akun GNFI / Facebook ...
READ NEXT
BACK TO TOP
Alhamdulillah, Saya Lahir di Kampung
Alhamdulillah, Saya Lahir di Kampung
Alhamdulillah saya lahir di kampung... Paling tidak selama 15 tahun, saya merasakan tinggal di wilayah pegunungan yang dingin, pohon-pohon menjulang sangat tinggi, hijau, dan asri. Kampung itu bernama Wonosalam, di wilayah utara Kabupaten Sleman di Yogyakarta. Waktu kecil saya sering bertemu dengan kucing hutan (blacan), luwak, bahkan kelinci liar. Saya pernah
Terinspirasi Hewan Tunicate, Mahasiswi Indonesia di Korea Temukan Obat Alami Atasi Gigi Sensitif
Terinspirasi Hewan Tunicate, Mahasiswi Indonesia di Korea Temukan Obat Alami Atasi Gigi Sensitif
Kabar baik datang dari Korea Selatan! Ialah Ekavianty Prajatelistia, mahasiswi S3 asal Indonesia di Pohang University of Science and Engineering (POSTECH), Korea Selatan, yang berhasil menemukan obat alami untuk mengatasi gigi sensitif yang telah terdaftar dalam Korean Patent. Ekavianty Prajatelistia, mahasiswi asal Indonesia penemu obat alami gigi sensitif Penemuan ini terinspirasi dari tunicate, hewan laut yang cukup populer dihidangkan di
Pendap, Kuliner Khas Bengkulu Selera Nusantara Yang Mendunia
Pendap, Kuliner Khas Bengkulu Selera Nusantara Yang Mendunia
Pendap Makanan Khas Bengkulu, www.liputan.swaraunib.comPendap salah satu kuliner khas masyarakat Bengkulu yang mampu bertahan diantara gempuran sajian lezat produk siap saji dari sejumlah kuliner modern saat ini. Karena memiliki cita rasa yang khas, makanan tradisional ini tetap menggugah selera makan terutama bagi yang sudah pernah mencicipinya terutama aroma khas
Menanti Sang Garuda dan Istana Presiden Di Center Point Of Indonesia
Menanti Sang Garuda dan Istana Presiden Di Center Point Of Indonesia
Indonesia tengah berupaya meratakan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia utamanya di kawasan Indonesia Timur. Hal ini penting untuk menstimulasi, mempercepat peningkatan perekonomian, pembangunan kawasan, dan juga mendekonsentrasi pusat bisnis dan keuangan ke Kawasan Timur Indonesia.Adalah Makassar, kota yang tahun lalu mengalami pertumbuhan ekonomi hampir 9 persen, akan di jadikan
Satu Lagi Dermaga Kapal Selam Indonesia
Satu Lagi Dermaga Kapal Selam Indonesia
Laut Indonesia yang sangat luas membutuhkan upaya yang lebih untuk pengawasan dan pengamanan. TNI Angkatan Laut (AL) sebagai pihak yang berada di garis depan untuk tindakan tersebut terus melakukan pembenahan alutsista termasuk juga membangun infrastruktur pendukung seperti dermaga kapal selam. Dermaga kapal selam terbaru ini akan menjadi dermaga Kapal selam
 Robot Terapi Autisme karya Arek Suroboyo
Robot Terapi Autisme karya Arek Suroboyo
Tingkat penyandang Autisme di Indonesia yang terus meningkat menggerakkan mahasiswa di Surabaya untuk membuat inovasi praktek terapi autisme. Inovasi tersebut berupa robot terapi untuk penyandang autis.Mahasiswa pembuat robot terapi tersebut adalah You Natan, yang berasal dari Universitas Surabaya (Ubaya). Robot yang diberi nama SPARK itu merupakan bagian dari Tugas Akhir