Yes, Reog Ponorogo has conquered America and even the world. This might not be the freshest news anymore, but still worth knowing. Singo Lodoyo, a Washington (D.C.)-based Reog group, has numerous times championed world cultural festivals in the eastern coast of the United States.

In 2008 they wowed the audience at the 4th of July Independence Day world cultural festival in Philadelphia (Pennsylvania), thus deserved to claim the best overall performance and the number 1 champion. Recently, at another world cultural festival held in Takoma Park (Maryland) 4th of July 2009, they again showed the world how great Indonesian culture is by dominating most of the evaluation categories (best costume, best formation, best dances, and best overall performance) to, again, champion the festival.

Not only championing world cultural festival is what makes Indonesia proud, but Reog Ponorogo Singo Lodoyo has also attracted some foreigners to become an active part of the performance. I'm sure, pretty soon more foreigners will be attracted to join this unique cultural performance. Lifting 90 some pounds very huge mask with your teeth is no joke.

Check out their performance in the 4th July 2009 festival below. Coverage by VOA Spotlight.

Indeed, to the world it is Indonesian culture they see, not a Javanese, Sundanese, Sumatran, Balinese, or any specific ethnicity. It's Indonesia that matters.

I believe other Indonesian communities around the world also champion a lot of world cultural festivals.  So, share your good news around your community on Good News From Indonesia!

Indonesia Unite!
Advertisement Advertise your own
Ads Telkom Indonesia
0 Komentar
Tambahkan komentar Anda...
READ NEXT
BACK TO TOP
 MACAN Merambah Jakarta di 2017
MACAN Merambah Jakarta di 2017
Museum seni kontemporer internasional pertama di Indonesia akan dibuka pada awal tahun 2017 mendatang yang akan berlokasi di Jakarta Barat. Museum ini akan diberi nama MACAN yang merupakan singkatan dari Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara.
Inilah Desainer di Balik Karya 'Jaket Mi Ayam dan Pete' Joe Jonas
Inilah Desainer di Balik Karya 'Jaket Mi Ayam dan Pete' Joe Jonas
Sherly Hartono, seorang desainer muda Indonesia ramai diperbincangkan beberapa waktu belakangan ini. Baru-baru ini, tersebar foto Joe Jonas, seorang aktor dan penyanyi ternama Amerika, yang mengenakan jaket bergambar mie ayam, petai, dan uang Rp.50000. Banyak yang mengira bahwa foto tersebut adalah hasil editan atau palsu. Bahkan jaket yang dikenakan Joe Jonas itu,
Kolaborasi Polri dan Start Up Indonesia Cegah Terorisme
Kolaborasi Polri dan Start Up Indonesia Cegah Terorisme
Untuk terus berjuang melawan aksi terorisme, kini Kepolisian Indonesia menggandeng seorang pengembang aplikasi, Adjie Pratama, meluncurkan aplikasi bernama “Stop Terorisme”. Aplikasi ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat secara langsung terkait terorisme di lingkungan mereka. Masyarakat dapat melaporkan hal – hal mencurigakan hingga berdiskusi tentang terorisme di aplikasi yang dapat diunduh di Play Store dan Amazone Store tersebut.
Pria Asal Karanganyar yang Karyanya Dipakai NASA
Pria Asal Karanganyar yang Karyanya Dipakai NASA
Teknologi ECVT, Temuan Anak Bangsa Ini Digunakan NASA Penemunya, Warsito Purwo Taruno mendapat penghargaan BJ Habibie Technology Award 2015. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan penghargaan Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) 2015 pada ahli tomografi Tanah Air Dr Warsito Purwo Taruno MEng. Penghargaan tersebut diberikan kepada Dr Warsito atas karyanya pada
Pertama Kalinya dalam Satu Dekade, Subuh di Indonesia yang Langka
Pertama Kalinya dalam Satu Dekade, Subuh di Indonesia yang Langka
Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, lima planet terlihat dengan mata telanjang membentuk garis sejajar di langit Indonesia. Fenomena langit langka ini akan terus berlanjut hingga (20/2) mendatang.
Anak-anak Bangsa di Balik Penemuan Partikel Tuhan
Anak-anak Bangsa di Balik Penemuan Partikel Tuhan
Penemuan "partikel Tuhan" yang diumumkan di tahun 2012 yang lalu sempat menjadi topik pembicaraan hangat di berbagai penjuru dunia. Sebab, penemuan partikel tersebut sudah lama ditunggu oleh para ilmuwan yang rela menunggu lebih dari 20 tahun dan melibatkan 3.000 ilmuwan dari 40 negara untuk menyelesaikannya.